Monday, December 31, 2012

tahun baru = kembang api? OH NO!!!


Hulaa guys!

Selamat tahun baru 2013 yaa

Seneng ga tahun baru ini? Seneng kan? APA?! Ada yang nggak seneng?? Mau hidup kaya apa sih lu yang ga seneng sama taun baru lu? Masih beruntung ramalan-ramalan bullshit itu salah dan Allah masih ngasih kesempatan. Winda? Ko? Lu sakit ye bisa ngomong begini. Cie

TAHUN BARU = KEMBANG API?

Ya ampun. Kasian banget bumi ini, guys. Semakin kalian seneng sama kembang api semakin pendek umur bumi dan kita. Karena kembang api itu dapat merusak ozon, terutama asapnya. Apalagi saat tahun baru gini, kalo semua negara nyalain kembang api tepat pukul 00.00, berarti satu hari di langit bumi diserang sama kembang api yang jahat. Coba kalo lu liat bumi dari luar angkasa, lu bakal ngeliat kembang api yang tak henti-hentinya. It’s so pathetic!

Berarti...

TAHUN BARU = KEMBANG API = MAKIN TIPIS OZON

Itu baru efek dari kembang api. Belum efek dari budaya indonesia, kalo tahun baru itu wajib bakar-bakaran. Bakar ini lah, itulah. Tinggal nunggu kapan kita kena bahaya sinar UV ajah nih.

Andai...
kembang api diganti jadi pohon. Bisa?
Kembang api diganti jadi gerakan hijau. Bisa?
Kembang api diganti jadi perayaan Earth Hour. Bisa?
Kembang api diganti jadi car free day. Bisa?
Kembang api diganti jadi doa kita untuk bumi. Bisa?

Semoga tahun baru nanti kita bisa memperbaiki diri sendiri. Lebih menyayangi diri sendiri, sesama manusia dan bumi. Kalo kita buat gerakan hijau pas tahun baru kan kita bakal makin sering ketemu tahun baru-tahun baru berikutnya.

Weits, tenang. Gue nggak makan omongan gue sendiri ko. Tahun baru ini gue Cuma buat kue doang kok dirumah. Nggak bakar-bakaran. Nggak main kembang api atau keluar rumah buat excited ngeliat kembang api pukul 00.00. ha

Yaa Alhamdulillah, tahun baru ini doa gue di kabulin ama Allah. Doa gue pas tahun baru 2012 itu bisa ketemu di tahun baru 2013. See?

Monday, December 24, 2012

vote me please :3

hula teman biru....

udah lama ga nongol disini. maaf ya. udah lama ga ada cerita pendek. maaf ya. udah lama ga nyepam. maaf ya

ga galau, ga ada cerpen. it means sekarang-sekarang gue ga pernah...... ehem hem.... kiwkiw. dikit lagi 5 bulan {} okay lebay.

guys minta tolong bgt! gue minta tolong ama kalian yaa. mau kan bantuin? punya twttr kan??? bantu yaa yg punya twttr!

jadi gini, gue ama andi ikut lomba foto tentang interaksi pohon dan manusia. nah Alhamdulillah salah satu foto kita masuk 20 besar. buat dapetin canon eos 7d yg uwow bgt, GUE BUTUH BANGET VOTE KALIAN, WAHAI TEMAN!!!!!

nah cara ngevotenya GAMPANG banget. tinggal klik ini dan masukin account twitter kalian.

untuk yg ngevote, banyak keuntungannya! pertama, kalian pasti dapet pahala karna bantuin gue o:) kedua, kalian dapet iPod (lupa iPod nano atau iPod touch).

tunggu apa lagi? c'mon. cuma sampe 31 desember nih :(

thank you biruers (?) muah

Sunday, October 7, 2012

bodoh dan kamu


Orang lain bilang aku bodoh. Awalnya aku tak peduli. Namun, waktu menyadarkanku. Dan aku benar-benar merasa paling bodoh ketika aku tetap meneruskan scene ini. Kau tahu hal tolol apa yang membuatku seperti ini? Kamu.

Kau adalah orang yang tak bisa kutelusuri pikirannya. Otakmu tak transparan seperti mereka. Dengan begitu pun aku tahu, kau akan melakukan  hal yang ‘spesial’ untukku.  Sayangnya, hal ‘spesial’ itu tak diharapkan.

Kau adalah manusia terbanyak dan tercepat untuk mengubah ekspresi di wajahmu. Terkadang itu lucu, semakin banyak alasan aku ingin dekatmu. Terkadang itu pahit. Tiap kali kita bertemu, tiap kali itu juga kau diam tanpa alasan. Suasana bernuansa cinta, mengapa kau tiba-tiba bergeming? Mungkinkah hanya aku yang terlena oleh cinta?

Kau adalah malaikat untuk semua orang dan aku tak suka itu. Aku benci ketika teman-temanku membicarakanmu tentang kelakuanmu yang menyenangkan. Kenapa mereka bisa merasakannya dan aku tidak? Kau selalu berkutat dengan otakmu ketika kita berdua dan lagi-lagi akulah yang harus mencairkan suasana. Aku berani sumpah, kita akan diam sampai akhir kalau aku menurut pada ego. Memang, matahari mampu mencairkan salju dikedua kutub. Akankah kau ingat? Aku bukanlah matahari. Aku bukanlah matahari yang terus berbaik hati berbagi kehangatan. Aku hanya matahari palsu yang berusaha membuat salju meleleh. Dan sekarang cahaya matahari palsu itu redup, energinya sekarat. Lelah untuk berpura-pura terang. Matahari itu ingin istirahat, namun ia tak mau membuat kutubnya menjadi salju abadi.

Banyak hal yang kupelajari saat bersamamu. Aku menjadi manusia yang bisa mengalah. Aku belajar darimu. Kau marah, aku mengalah. Kau lelah, aku mengalah. Aku marah? Kau akan lebih marah dan lagi-lagi aku mengalah. Cukup! Terlalu banyak praktek mengalah. Kau memberiku ujian? Itukah tes untuk menurunkan keegoisanku? Aku memang sudah bisa mengalah, kau berhasil. Kau juga berhasil membuatku lemah.

Kau sulit untuk meminta maaf tetapi mengapa begitu mudah mengajarkanku? Aku salah, aku pasti minta maaf. Kau salah, aku minta maaf. Kapan waktumu untuk memperbaiki sifatmu? Sekali lagi, aku lemah.

Jadi, itu adalah peraturan-tak-tertulis hubungan-tak-jelas kita?

Aku bertanya keadaanmu. Lalu kau menjawab dan kau tak bertanya tentangku. Aku diam. Aku sakit. Memintamu untuk mengantarku dan kau biarkanku menunggu. Aku diam. Kau bercerita ke teman perempuanmu panjang-lebar, sangat ekspresif. Dan kau hanya membutuhkan tak lebih tiga kata untuk menjawab aku. Dan aku masih diam.

Begitukah caramu memberi perhatian? Aku memang terlalu naif, tak seperti kamu yang handal dalam urusan cinta. Ironis sekali hidupku!

Kau tahu? Aku rindu saat kita berteman dulu. Saat kau selalu bersifat manis. Mendekat padaku kapanpun. Kau mengirimiku lebih dari satu pesan. Aku ingin kembali seperti dulu. Disaat kau berjuang merebut mahkota hatiku.

Aku ingin mengutarakannya. Semuanya. Namun, aku tahu apa yang akan terjadi sesudahnya. Kau pasti bilang, “kalau kau tak suka, mengapa tak kita akhiri?”. Lalu, apa yang harus kujawab?

Dari awal aku tahu akan seperti ini. Tak nyaman. Tetapi, aku bosan memperingatkan diri sendiri untuk tidak bersamamu. Dan sekarang aku harus terima resiko ini. Aku ingin pergi darimu. Ingin sekali. Namun, aku tak mau membuatmu pergi dan jauh dariku. Bisakah kau memberiku solusi?

Friday, September 7, 2012

kutipan novel From Paris to Eternity - Clio Freya

Setelah menyelesaikan "tugas" dari Andrew McGallaghan, Fay Regina Wiranata kembali ke Indonesia, kembali menjadi siswa SMA biasa. Tak secuil pun kisah serunya di Paris ia bocorkan kepada sahabat-sahabat dan orangtuanya.

Fay hampir yakin kehidupannya akan berjalan normal seperti biasa. Namun, ia mendapat kejutan lain yang mau tak mau menyeretnya kembali ke peristiwa di Paris: ia menjadi juara lomba mengarang berbahasa Prancis dengan hadiah kursus singkat selama satu minggu di Paris!

Yakin dirinya tidak pernah mengikuti lomba yang dimaksud, tambahan lagi berita itu disampaikan oleh Institute de Paris yang merupakan kedok penculiknya tahun lalu, Fay tahu ia tidak punya pilihan lain kecuali berangkat ke Paris memenuhi panggilan Andrew.
Hari-harinya ternyata berjalan lebih berat daripada yang ia sangka. Selain mendapatkan pengawasan dari rekan Andrew bernama Philippe Klaan yang sikapnya sangat tidak bersahabat, Fay juga harus menata kembali perasaannya kepada Kent, juga Reno. Selesai melaksanakan tugas, hidup memberikan kejutan lain yang amat mengguncang Fay: pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya mengalami kecelakaan dan orangtuanya dikabarkan meninggal dunia. Fay harus membuat keputusan terberat dalam hidupnya: tetap di Jakarta dengan ketidakpastian akan masa depan, atau pergi ke Paris demi sebuah kepastian masa depan namun sekaligus membuatnya terpuruk sepanjang masa.



Dan ini kutipan yang menurut gue double huwaw banget. Suka banget baca kutipan ini berulang-ulang kali.
1.       “tidak perlu mencari alasan yang masuk akal untuk suatu keajaiban, yang lebih penting adalah akibatnya. Alasan adalah masa lalu, sedangkan akibat adalah masa depan.”

2.       “aku sih bisa kasih seribu alasan kenapa seorang lelaki berbohong kepada wanita...,”

3.       “... but i love you... and will always do.”

4.       Be careful with what you wish for.

5.       life is full of suprises, indeed.”

6.       Fay menggeleng. “aku harus kuliah.”
Kata siapa itu keharusan? Semua yang ada di dunia ini adalah pilihan.”

7.       “... hiduplah untuk setiap detiknya... bila dalam detik ini hidup tak berpihak padamu, percayalah pada detik berikutnya hidup akan menjadi lebih baik. Hanya dengan kondisi mental positif seperti itulah kamu bisa lolos dari apa pun yang menantimu di depan.”

8.       “hidup adalah sebuah pilihan, dengan segala konsekuensinya... terlalu sering seseorang menjatuhkan pilihan hidup tanpa bersedia menerima konsekuensi atas pilihan itu. Ini jalan yang kamu pilih, dan bila ternyata konsekuensinya menyakitkan, then be it,”

9.       “mari kita lihat apakah kamu merupakan golongan orang-orang lemah yang dikalahkan oleh nasib di jalan pilihan sendiri atau kamu akan menjadi penggores nasib yang tidak terjebak dalam konsekuensi pilihan kamu.”

10.   “..., kalau kamu tidak merasa punya kelebihan apa pun, itu berarti kamu tidak menghargai hidupmu sendiri. Semua orang lahir ke dunia ini dengan keunikan dan kelebihan masing-masing. Semakin kamu menyadari di mana keunikan dan kelebihan itu, semakin besar kesempatanmu untuk menemukan tempat di dunia ini, tempat kamu bisa berperan menggerakkan roda kehidupan―itulah bedanya orang-orang yang menjadi penggores nasib dengan mereka yang mengaku menjadi korban keadaan.”

11.   ... kehidupan adalah karunia yang harus dijaga.

12.   ... ia percaya Tuhan Maha Adil dan tidak akan membiarkan hamba-Nya terlantar dalam penantian tak berkesudahan.

13.   “tidak selamanya kita bisa mempertanyakan keputusan Yang Maha Kuasa. Selalu ada maksud dari semua kejadian yang menimpa kita, tapi kita tidak akan pernah tahu hingga yang Mahakuasa memberikan pengetahuan itu.”

Friday, August 24, 2012

naif

kita hanya dipermainkan oleh nafsu
kau dan aku
masih terpenjara di masa lalu

kau telah buta sepenuhnya
alasan mengapa kau tak tahu

sedangkan aku
masih ada celah untuk melihat
untuk tersadar

namun
aku memilih untuk diam
menerima segala kenyataan
tak ingin mengubah apapun
tak ingin membuatmu jauh

dan
dengan begitu pun aku tahu
aku telah memilihmu

Sunday, August 12, 2012

untitled

aku merebahkan tubuh di rumput hijau yang tampak segar. mencoba menikmati indahnya malam, sambil mengirup aroma tanah. kau datang dengan suara motor kesayanganmu. aku mencoba tenang, berpura tak peduli dengan kehadiranmu. menutup mata dan mencoba melepaskan penatnya kehidupan monoton ini.

kali ini, aku benar-benar tak ingat dengan keberadaanmu di sini. terlalu fokus mendengar bunyi jangkrik dan pendapat-pendapat monolog di otak.

tiba-tiba aku mendapatkan tanganku telah digenggam. jarimu melingkar penuh tanganku yang mungil. cara yang sederhana untuk membuatku merasa aman bersamamu.

aku masih menutup mata. membiarkan kulit ini yang merasakan hadirnya dirimu. kau mulai memainkan kebiasaanmu. menelusuri tiap detail jari-jariku dengan ibu jarimu. lembut.

aku masih bergeming. bersyukur Tuhan telah mendatangkanmu untukku.

jemariku bertaut dengan punyamu. kita menggenggam erat seakan takkan lepas bagai mata rantai. kau berbagi kehangatan. mengalirkan panas tubuhmu ke dalam telapak tanganku. hangat.

kuberanikan diri untuk membuka mata. hanya langit tanpa bintang yang kulihat. hembusan nafasmu membuatku menoleh. kulihat wajahmu tersenyum. senyum yang tenang dan tulus. seyuman yang tersirat perhatian. aku hanya bisa membalasnya dengan dua sudut bibir terangkat kaku. berharap kau bisa membaca keadaanku yang buruk.

tangan kokohmu membelai pipiku lembut. aku tak kuasa menahan hasrat untuk mengutarakan semua problema kepadamu. namun, bibir ini masih enggan untuk bergerak.

alih-alih, perlahan, aku menyandarkan kepala dibahumu dan menutup mata. kau membuatku merasa lebih baik dan kuat kembali. membuatku merasa bisa menghadapi masalah. merasa aku berada di tempat paling aman. merasa aku telah memiliki semua yang kuinginkan.

seketika aku jatuh ke dimensi lain dan berharap akan bertemu denganmu lagi di mimpi ini.

entah sihir apa yang telah kau gunakan. aku menikmati euforia-euforia ketika disisimu. ketika aku bisa menjadi diri sendiri. ketika aku bisa bersandar kepadamu. dan ketika aku bisa menumpahkan segala bebanku. i addicted you.


untuk kamu,
terimakasih…






nb: projek ini dari tanggal 11 juli. maaf kalo jelek. salam biru teman!

Friday, July 20, 2012

weakness or weakless?


Hidup oh hidup. Bener-bener nggak bisa ditebak dan rumit! It sounds cliché, isnt it? Ya, tapi emang bener gitu adanya. Oh wait, gue belum pernah curhat disini kan, ya? Okay, anggap ajah karangan-karangan itu bukan cerita pribadi gue. Emang bener kok. I swear! Sebagian sih...

Nggak ada cewek yang sepenuhnya lemah. Dan sebaliknya, nggak ada juga cewek yang bener-bener kuat. Hmm, terkadang capek juga sih berpura-pura “okay, i can handle it!” padahal dalam hati butuh pertolongan. Cewek-cewek kayak gitu biasanya berharap temannya menawarkan pertolongan lebih dahulu. Si cewek ini punya prinsip nggak terlalu butuh pertolongan dari temannya kalo dia masih bisa mengerjakan walopun, yaa, sulit.

Terus? Apa hubungannya sama gue? Nggak ada.

Hmm. Bingung sama temen-temen gue yang masih ‘kasyar’ ama gue dalam verbalnya. Yang cewek mungkin nganggep gue penopang dia. Apa-apa gue. Ini-itu gue. Yang capek? Gue. Hello, gue bukan nyokap lo, girl! Yang cowok... kayanya sih mereka nganggep gue sejenis mereka. Bisa diajak ber’kasyar-kasyar’ ria. Hai cowok yang disana, gue manusia kali―okay, ralat―gue cewek juga kali.

Gentle kah anda bersikap ‘kasyar’ ama cewek? Iwwh.

Oya, ada cerita. Gue punya temen. Cowok. Lagi suka ama temen gue. Mereka baru ajah ketemu. Kalo ama si temen ceweknya sih baik banget temen gue yang cowok itu. Eh kalo ama gue? Sengdah! Berasa tukang ojek. Mainnya bener-bener kasar ampe makan ati. Disini mesti diluruskan: im not jealous! Cuma yaa... merasa terdiskriminasi. Mungkin.

Ah masih bener-bener kesel hari ini! Nggak tau mesti gimana biar lega. I think its the best way: Cerita di blog wk.

Malah ada temen gue yang baru setahun kenal, dia yang baik bingit ama gue. Sabaran, lembut dan peduli. Teman idaman sekali. Muah! Berharap teman-teman gue yang kasyar-kasyar bisa kaya doi yang satu itu. Nyaman.

Kadang iri sih ama cewek-cewek yang lemah terus gampang gitu dapet... dapet apa ya? Ya gitu deh. (jadi ceritanya gue cewek kuat nih? Cie winda. *ganti username fb: Winda si Cewek Yang Tidak Lemah). Larutan ajah punya titik jenuh, masa manusia engga? Yup, sekarang lah gue ada di titik kejenuhan gue. Cukup banget yang namanya pura-pura atau sok-sokan kuat. Tapi ya percuma, emang udah kebiasaan begitu. Image gue pun udah terlanjur kaya gitu. Nanti kalo berubah kaya yang lain nanti disangka sok insecure lagi. Mungkin jalan yang terbaik: bersikap lembut ke gue. Kalo temen-temen gue lembut, guenya jinak kok (kaya binatang?). tapi kalo guenya kasar jangan dibales kasyar juga kali. Ajarin makanya biar jadi nggak kasar.........

Cewek lemah itu bukan berarti dia sok insecure atau minta perhatian ini-itu atau manja. Bisa jadi, karena dia udah nggak sanggup untuk berpura-pura kuat lagi.

Salam mellow!                                                                                                                                                                                                                                  

Wednesday, July 18, 2012

kutipan novel Rain Affair - Clara Canceriana


Rain Affair ini karangannya mbak Clara Canceriana. ada yang udah baca? apa masih ada yang belum baca? yuk deh baca kutipan novel ini yang menurut gue pribadi sih: keyen B) 

Apa gunanya sih punya pacar, tapi rasanya masih seperti menjomblo?

Fashion is my soul.

Kadang-kadang perasaan mesti dikorbankan atas nama profesionalitas.

“Kadang egoisme seseorang bisa lebih banyak berpengaruh ...”

did you know that some relationships get broken just because they didnt trust each other?”

“yah, ketika ada orang lain yang melihat semuanya tampak baik-baik saja, nggak bakal dirasakan sama oleh orang itu sendirikan? Cuma orang itu sendiri yang tahu gimana rasa sebenernya.” 
“Iya.kan nggak semua orang bisa ngerasain apa yang kita rasa.” Lea seperti maling yang tertangkap sedang mencuri! Untunglah, tatapan Nathan sama sekali tidak terasa menyudutkannya.
“tepatnya nggak ada yang bisa ngerasain apa yang sama persisi kita rasain. Betul, kan?”
Mata bening Lea mengerjap, menatap Nathan. Ada sesuatu yang tampak dipikirkannya, entah apa. Tapi, Lea tidak langsung menjawab peryanyaan Nathan. Dia menelan ludah sambil memalingkan wajahnya dari tatapan Nathan.
“ya. Meskipun kita berkata kalau kita bisa merasakan apa yang orang rasakan. Kenyataannya semua itu bohong.”
“nggak juga.” Lea terbelalak. “Ada yang memang hanya berbasa-basi berkata demikian, ada juga yang mengalami hal serupa. Jadi dia bisa bilang merasakan perasaan yang sama. Tapi tidak persis.”

“kadang orang nggak bisa mengeluarkan apa yang dia rasa.”
          Nathan setuju. “karena itu, tidak perlu dipaksakan. Ada orang lain yang akan mengetahui perasaan yang kita simpan sendiri. Kalau dia tulus membacanya dengan hati.”

“..., tapi secuek-cueknya cowok, dia nggak mungkin nelantarin ceweknya.”

..., tidak akan ada yang pernah tahu bagaimana perasaan cinta itu mucul.

Hubungan yang dirahasiakan, lambat laun pasti akan terbongkar.

“Thanks, Le. Lo menyadarkan gue dari kebodohan.”

Tapi, bukankah menunggu adalah hal yang wajar?

“..., cinta itu sesuatu yang membahagiakan. Kalo lo justru tertekan, itu namanya bukan cinta.”

“hubungan seseorang nggak akan berjalan mulus kalo cinta itu nggak ada. Cinta itu tulus...”

“..., kita nggak akan pernah bisa memiliki sesuatu yang memang bukan untuk kita. Apa pun usaha lo, sekeras apa pun usaha lo. Just wake up, dear.

“sekarang atau nanti, apa bedanya?”

“gue lupa dengan diri sendiri,” sahut Noah. Gamang. “Udah terlalu lama gue nggak memikirkannya. Sesuatu yang menyenangkan untuk diri gue karena memang semuanya itu udah nggak bisa gue gapai. Gue bisa apa?” 

“Lea mencintai lo. Rasa cintanya terlalu besar untuk lo dan sebuah anugerah karena ada seseorang yang memiliki perasaan seperti itu,”

“Sebagai sahabat yang baik, nggak sepatutnya ada perasaan direpotkan atau ngerepotin. Yang ada kita harus selalu siap untuk membantu, baik itu lagi sedih, kek, lagi suntuk, kek, atau lagi happy kayak sekarang.” 

“untuk apa? Uang bukan segalanya, No. Apalagi untuk bantu temen sendiri.”

“perasaanku berubah, tanpa pernah bisa aku kendaliin.”

“... semua orang pernah melakukan kesalahan. Yang terpenting bukan pernyesalannya, tapi gimana lo belajar untuk nggak mengulang kesalahan yang sama.”

“intinya, cowok nggak akan berkorban sampai seperti itu kalau bukan untuk perempuan yang dia sayang.”

“..., setiap orang punya caranya sendiri unruk menunjukkan kasih sayangnya. Terkadang, dia buta dengan rasa sayang itu, hingga jalan yang dia tempuh mungkin salah. Dan, kita langsung men-judge orang itu dengan sesuatu yang buruk...”

“Nath,” panggil Lea pelan. “Lo nggak cari pacar?”
Nathan merasakan darahnya bergejolak
“emang kenapa? Gue keliatan nggak laku?”

Cinta yang dipaksakan tidak pernah memberikannya kenyamanan.

“Cowok masih banyak. Nanti gue pasti dapet yang jodohnya gue.”

“Dengan dia kamu pasti bahagia.” 




Friday, July 13, 2012

the meaning of silence

aku sedih.
dan kau terdiam. kau biarkan aku memelukmu dari belakang. mengeluarkan air mata dan berpikir itu dapat mengurangi beban.
kau pun terdiam lagi. ketika dagu milikku perlahan-lahan bertumpu di bahumu.
dan disaat itulah aku tahu kau tak sepenuhnya diam.
kau bicara dengan sikapmu.

Friday, June 29, 2012

kau dan sedihku

aku sedih
lalu kau datang
meluangkan waktumu
menghapus air mataku
mendengarkanku
memperlihatkan mata teduhmu
meminjamkan bahumu
mebiarkan tanganmu membelaiku
melakukan segalanya untukku
membuatku seperti seorang ratu

namun,
saat ku bahagia
kau datang bersamanya
berakting serasa dunia milik berdua
tak pernah menatapku
membuatku seperti seorang pencundang
kau ini menganggapku apa?
patung yang tak berdaya?
robot yang tak berperasaan?
atau
kau memang tak pernah menganggapku ada?

kau!
terlalu manis dirimu
hingga aku tak berdaya membencimu

kau
apakah akan selalu ada bilaku dalam masalah?
begitu kah?
dalam doa aku berharap
akan selalu sedih agar kau disampingku

Saturday, March 10, 2012

kutipan novel Jingga dan Senja - Esti Kinasih

Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir. Selain bernama mirip, mereka juga sama-sama lahir sewaktu matahari ter-benam. Namun, takdir mempertemukan mereka dalam suasana “perang”. Ari yang biang kerok sekolah baru kali ini bertemu cewek, adik kelas pula, yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar oleh Angga, pentolan SMA musuh.
Angga, musuh bebuyutan sekolah Ari sekaligus musuh pribadi Ari, langsung berusaha mendekati Tari begitu cewek itu tak sengaja terjebak dalam tawuran dan Ari berusaha keras menyelamatkannya. Demi dendam masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut cewek itu. Memanfaatkan peluang yang ada, Angga kemudian maju sebagai pelindung Tari.
Ari yang selama ini dikenal tidak peduli terhadap cewek tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan segala cara. Namun, predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan cowok itu. Semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri…. 


Itu sinopsis novel ‘jingga dan senja’-nya mbak Esti. Well, nggak tahu kenapa, gue suka
banget banget ama novel ini. Walaupun agak sedikit monoton, tapi penggambaran karakter Ari disini tuh bener-bener bagus banget! Cowo abis! Semenjak baca novel ini, gue jadi suka tipe cowok yang menentang peraturan, macho dan suka tawuran #eh. Pokoknya yang belum baca ini, lo-lo mesti baca trilogi novel ini. Gue masih nunggu pinjeman novel yang ketiga huahaha

ini dia kalimat-kalimat bagus (menurut gue) di novel jingga dan senja!


“… cowok yang bener tuh emang kudu bandel, lagi.”

Hanya saja sisi baiknya itu sepertinya sengaja dia tidurkan.

“Lo tau, gue paling seneng nonton film yang setting-nya zaman kerajaan. Tau adegan favorit gue?” cowok itu menoleh dan menatap Ari dengan kedua alis terangkat. “Adegan berlutut!”

Di balik senyum dan tawanya, cowok itu gunung es yang kokoh.
Because there’s nobody at home. Just silence.

Dasar cewek, katanya dalam hati. Sehari ajah nggak ngegosip mati kali ya?

“Karena dia sibuk bikin rencana nyerang sekolah kita, yang langsung dilanjut dengan realisasi, jadi nggak sempet makan. Trus lo nemenin dia makan. Hebat!” Ari mengangguk-angguk.

“Lo percaya nggak kalo gue bilang kira berdua kayak benda dan bayangan? Lo bayangan gue dan gue bayangan elo,” ucap Ari pelan, mulai mengatakan bagian prolog untuk menyiapkan cewek di sebelahnya itu.

Lo aman disebelah gue, karena gue berkuasa!

“Oji nggak masuk, Pak. Makanya dia saya ajak ke sini. Semuanya pada punya pasangan, masa saya sendirian? Kan nggak adil. Lagi pula, hari ini mendung. Kayaknya bakalan hujan deras. Sendirian, pas dingin-dingin, terus di tengah pasangan-pasangan. Sumpah, itu merana banget, pak.”

“… Too much love will kill you,” ucap Ari kalem.

“ Tunggu di Lapangan Garuda!?” desisnya tepat di muka Angga. “Lo pikir kita janji main bola!?”

Dan pengertian dalam diam adalah hal terbaik yang bisa mereka berikan.

Karena di sini bukan hati yang dipakai untuk barometer, tapi reputasi.

Gunung Es. Hati Beku. Salju Abadi.

“Do whatever you like, girls… except kiss!”

… tipe laki-laki sejati, alias lebih suka berburu daripada diburu.

Pengkhianatan untuk cinta. Satu kejahatan, kalau bisa dibilang begitu, yang umurnya sudah setua peradaban manusia.

Tapi mengejek musuh tetap lebih menyenangkan.

Seketika itu juga Ari membungkukkan tubuhnya dan berbisik lirih, “Jangan nangis di sini. Jangan tunjukkin kekalahan lo.”

“I’m blind and deaf,” 

“…, tapi dia itu aslinya orangnya baik. Dia cuma orang yang kecewa banget sama hidup. Mungkin malah agak marah.”

Kembar itu emang nggak sepenuhnya beda.

Semua cowok berhak naksir cewek yang mana aja. Dan berhak melakukan pedekate dengan cara apapun juga.

… kekuatan cewek tidak didesain untuk sanggup melawan kekuatan cowok.

“Kenapa sih elo tuh jahat banget?” Intonasi suara Tari menurun, sadar dirinya tidak mungkin bisa menekan setan didepannya itu.
“Pertanyaan bego,” cemooh Ari, tapi dengan sorot yang menggoda di kedua matanya. “Jelas gue harus defensif dengan sesuatu yang udah gue anggap milik pribadi.”

Ketenangannya yang terlatih berhasil membungkus rasa gelisah, cemas, dan takutnya dengan baik. Teramat baik.

…, Tari tidak yakin Ata akan seperti Angga. Sepenuhnya membela dan melindunginya dari Ari. Karena darah lebih kental daripada air!

 Sayangnya untung memang tak pernah bisa diraih, dan malang juga, kalau sudah takdir, tak pernah bisa ditolak.

Dunia guru fisika dan dunia ABG itu bukan beda tata surya lagi, tapi udah beda galaksi!

“ Ya udah. Dilanjut aja makannya. Kok bengong? Atau mau gue suapin?”