Monday, February 26, 2018

Senja dan Pagi Kita

Tolong!
Aku tenggelam dalam optimisme memilikimu.
Tunggu!
Bukan berarti aku ingin siapapun menolongku.

Aku mau kamu tenggelam bersamaku.

Monday, January 25, 2016

Menunggu Hati

Aku akan tetap disini
Membeku seperti mati
Menangis dalam sunyi
Menikmati detik abadi
Menunggumu yang tak pasti

Aku bukannya tuli
Hanya sedang memperjuangkan hati
Tak perlu kau kasihani
Sungguh harapku masih tinggi
Hadirmu akan ada lagi
Entah untuk kembali

Atau sekedar pamit pergi

Friday, December 5, 2014

Sabtu dan Hujan

Aku sudah memutuskan. Entah salah atau benar. Entah keputusan Tuhan atau diri ini. Entah menggunakan logika atau perasaan. Entah merugikan kita atau aku sendiri. Sepertinya itu tak mungkin, lupakan kalimat terakhir. Itu bukan pilihan. Sudah jelas hanya aku yang akan sakit. Mutlak.

Keputusan ini tentu sudah menjalani proses tanya-jawab dengan teman-teman. Tidak ke Tuhan. Bodoh sekali bukan? Bertanya dengan mahkluk yang memiliki kemampuan yang sama denganku, bukan ke Yang-Maha-Mengetahui. Aku bukannya sombong atau terlalu percaya diri dengan hidup, namun aku merasa persoalan ini bukan suatu hal yang pantas untuk dibicarakan dengan Tuhanku. Sebut saja hal ini terlalu kotor untuk Yang-Maha-Suci. Merebut sesuatu yang sudah jelas kepemilikannya? Hina? Memang.

Terlalu berat bagiku untuk mendeklarasikan sesuatu yang harusnya dari dulu telah aku lakukan. Okay, aku mencoba.

Aku akan pergi jauh ke suatu tempat, yang pasti bukan hati kamu ataupun dia. Entah kamu untuk spesies yang mana, maupun dia. Aku anggap kalian sama walau status kalian berbeda pada hidupku. Harusnya ini dilakukan lebih awal, sebelum muncul rasa yang menyebabkan tingkah kita canggung saat jumpa. Ralat, tingkah aku saja. Maaf untuk keegoisanku dan ketidak-tahu-diriku untuk menikmatinya demi kepuasan dan kebahagiaan pribadi.

Aku akan pergi untuk sementara. Pergi demi menetralkan apa yang sudah menjadi asam, padahal seharusnya basa, ataupun sebaliknya. Aku akan pergi namun tidak dengan ragaku. Aku sudah mencoba untuk membawa mataku kabur dengan hati ini, namun mataku pun sama keras kepalanya dengan jemari yang selalu membuka potretmu. Aku akan mencoba untuk membawa lari mataku ini. Maaf bila hasilnya belum maksimal. Siapa suruh kamu menarik.

Dan detik ini pun aku tahu apa yang harusnya dilakukan. Aku telah memutuskan dengan sangat-berat-hati. Dan janjiku di Sabtu pagi ini telah disaksikan oleh hujan yang merayakan keputus-asa-anku dan jalan yang membawaku ke suatu tempat yang namanya saja aku ragu.

Thursday, December 4, 2014

Wednesday, December 3, 2014

fate

ini pilihannya
aku hanya menerima

ini jalannya
aku hanya figuran

ini takdirnya
dengan pemeran utama



(ditengah-tengah ruangan kampus dengan suara dosen yang menggema keseluruh ruangan namun tak mampu menembus otak yang sudah penuh akan kamu)

Tuesday, December 2, 2014

you're my-favourite-mistake

ketika otak tak mampu menerima logika dan raga ini hanya mengikuti keinginan hati, apa aku salah? 

ketika aku berani melangkah menembus batas pribadi kamu, apa aku salah?

ketika aku terbiasa denganmu tanpa berpikir konsekuensi, apa itu salah?

ketika aku mendahului Tuhan tentang kamu dan aku di masa depan, apa itu salah?

hati hanya ingin dituruti, sedangkan otak menolak mentah. foto-berdua-romantis kamu terpampang jelas, mata memilih mengabaikan. peringatan-tak-nyata berteriak dimana-mana, aku berpura-pura tuli. tangan menggenggam saat kaki ingin melangkah pergi. bagaimana? mudah sekali bukan untuk menikmati hidup? demi kamu, tentunya. 

bila aku berani melangkah masuk ke celah kesempatan yang telah kamu buka lebar-lebar, apa salah aku?

aku mungkin akan menyalahkanmu atas celah itu nanti. oleh karena itu, sebelum terlambat, aku ingin mengucapkan terima kasih untukmu. terima kasih untuk semua kebahagiaan-dengan-perasaan-bersalah ini. karena apa? because you are my favourite mistake :)

Monday, December 1, 2014

my magic and heart-healing spell

"pacar kamu bisa apa kalau Tuhan maunya aku sama kamu?"

senyum abadi

tolong, aku mohon. jangan bercanda. jangan membuat bibir ini tersenyum. kamu tahu kenapa? karena bibir ini terhubung dengan hati. dan akan memakan waktu untuk melunturkan hati yang terlanjur tersenyum untuk kamu.

jangan biasakan diri ini terbuai perkataanmu. jangan biarkan diri ini candu akan kamu. kamu tahu kenapa? karena kita sama-sama mengerti, kita bertemu bukan untuk saling memiliki. 

jadi, bisakah kamu mendengar teriakkan hatiku? bisakah kamu mengabulkan permintaanku? 

Saturday, November 29, 2014

greeting message

selamat datang, dunia baru!
dunia gelap tak terpikirkan
dunia pekat tak terelakkan
dunia suram kosong harapan


(minggu pagi di warung pecel ditemani teh tawar)

Friday, November 28, 2014

jejak mimpi

aku pikir ini mimpi
yang akan menguap pergi
seperti kamu nanti
pergi tanpa berpikir kembali

aku pikir ini mimpi
namun jejak itu masih tertinggal rapi
entah apa yang kurasakan dihati
atas kebahagiaan yang tak suci

Tuesday, October 28, 2014

Langit

ada apa dengan langit? langit yang tak punya daya tarik sebelumnya.

ada apa dengan langit? langit yang selalu ku abaikan. langit yang malang terlupakan.

ada apa dengan langit? langit yang tak pernah ku tatap. maaf, tapi bumi memang lebih menarik dibandingkan langit.

ada apa dengan langit? langit yang seharusnya gelap. pekat. suram.
satu lagi, menyedihkan. bintang tak seharusnya ada disana. 

ada apa dengan bintang? mengapa bintang bersama langit? langit bukan tempat yang layak untuk bintang. langit ya langit. gelap. tanpa bintang. tanpa cahaya.

karena dia...
langit yang menyedihkan

tenang,
ini bukan sarkasme.
ini hanya cerita tentang langit yang selalu mengikutiku berbagi kegelapan. layaknya dirimu...

Saturday, July 6, 2013

miss annoying

hari ini spesial. perubahan. mengubahku. mengubah hidup bahkan dunia dan akhirat. seperti yang aku inginkan dan dia dambakan. hari ini dia tak datang. tak memberi pujian. tak ada ucapan selamat. tak ada tangan yang membelaiku lembut. tak memberikan senyumnya.

dia bukannya sudah tiada atau tak ada kabar. yang kau berikan hari ini adalah perasaan bahwa aku pengganggu, bahkan di hidupnya.

mungkin, ah tidak maksudku pastilah, aku salah. menanyakan keberadaan dia dimana. terdengar salah kan seorang kekasih menanyakan keadaan pasangannya? ya, salah besar, khusus di otak dia.

maafkan aku karena telah memberi tahu keberadaan aku dan menanyakan kamu. maafkan aku karena telah mengharapkan kau hadir hari ini bersama mereka yang memberikan senyum terpesona. maafkan aku telah memaksamu untuk ikut andil dalam rencana kejutan ku yang sialan itu

terima kasih untuk hari ini. setidaknya aku tahu, sampai saat ini, bahwa aku benar-benar pengganggu.

Friday, July 5, 2013

the best one isn't the first

Bosan. Suara mesin kereta memenuhi telingaku. Aku diam dengan pikiran yang tak terarah. Aku berpikir akan hari esok, aku menyesali hidupku yang kemarin, dan aku bertanya mengapa aku memikirkan itu semua. Jenuh. Kulihat layar handphone berharap dia segera membalas sms. Handphoneku tak ada peringatan, sepertinya dia sedang bermesraan dengan laptopnya. Apalagi yang harus kuperbuat?

Teringat akan ujian yang Tuhan berikan untukku. Aku sudah sampai batasku, lalu apalagi yang harus kulakukan? Menunggukah? Atau bersenang-senang? Aku teringat pada seseorang yang baru kukenal namun sangat mengesankan. Cepat-cepat aku mengetik nama dia di handphoneku. Taa! Pesan telah terkirim.

Tak lama handphone bergetar. Aneh, pikirku. Biasanya ia selalu memberi  jeda waktu yang lama untuk mengirim sms. Tak sabar aku membuka pesan.

Aku kembali termenung. Tidak, ini bukan karena aku bosan kembali, aku terkejut melihat isi pesan dari orang itu.

Pesannya itu memberiku semangat, membuat aku merasa berguna. Ia pintar bagaimana memberikan arti pada seseorang. Ia tahu bagaimana membuat orang bangun dikala terpuruk.  Bisa dibilang, dia orang yang paling menghargai usahaku. Ia orang yang tak akan membiarkanku lemah karena pikiranku sendiri. Aku terenyuh. Sungguh memalukan memang, air mata jatuh saat perjalanan naik kereta api. Air mataku memang tidak tahu diri.

Sungguh aku kuatkan tenaga untuk membalas pesannya. Lagi-lagi yang bisa kulakukan hanya menetaskan air mata dan mengusapnya.

Aku begitu tersentuh. Diantara orang-orang yang memandangku remeh, membandingkan dengan orang lain, memaksaku merubah diri, kau masih ada untuk membuatku mengerti arti kegagalan. Mengajarkan aku ikhlas.

Sungguh, aku sayang kau. Sayang seperti aku menyayangi kakakku. Sayang seperti kau keluargaku. Kau adalah orang lain yang benar-benar menganggapku adik dan aku suka itu. Tahukah kau? Setiap kuingat dan kudengar omonganmu maka mata ini otomatis kan menangis? Aku terharu mendengar kata-kata bijak dari mulutmu karena dirumah tak ada kalimat nasihat yang didengar.

Ini hanyalah perasaan memuakkan bila dikatakan. Aku tak bisa mengatakannya, kau pasti paham.  Biarkanlah atmosfer yang membuat kita serasa satu keluarga dengan yang lain.

Di akhir waktu kita dan yang lain, aku hanya berharap jangan sampai keberhasilanku nanti membuat kita jauh. Karena aku masih membutuhkan kamu, pikiranmu, dan nasihatmu. Dan karena aku yakin, kita adalah keluarga.


Untuk kalian,
Terima kasih kak

Monday, June 3, 2013

apakah aku...

Aku menangis malam ini. Entah sudah berapa kali mata ini mengedip untuk menjatuhkan air mata.  Siang, sore, dan malam ini pun aku masih sedih. Tenang saja, ini bukan karena kamu sepenuhnya. Kamu nggak perlu percaya diri aku menangisimu.

Aku merenung dan pergi ke masa lalu. Yang ada dalam diriku saat itu adalah hanya aku yang ceria dan keras kepala. Bahagia tentunya.  Aku yang selalu idealis sampai mati pada prinsipku. Aku anti memohon ke teman-temanku. Aku yang tak sudi hidupku diisi dengan bergantung kepada mereka.

Tetapi...

Kemana jiwa yang kuat itu? Kemana jiwa yang bebas itu? Aku disini menjadi lemah. Air mata selalu keluar dengan mudahnya. Aku menurut seperti hewan peliharaan. Aku yang bisa gagal karena mereka. Aku yang selalu takut. Dan, aku yang tak punya pendirian.

Dan ketika aku tahu cinta yang mengubahnya. Aku hanya berlutut, menangis.  Mengapa bisa? Hal tabu yang sering aku remehkan berdampak besar pada pendirianku? Aku yang dulu mencaci maki mereka yang terhipnotis cinta, sekarang menjadi bagian darinya. Aku yang selalu mempercayai cinta hanyalah omong kosong, dan akhirnya malah seperti ini? Terpuruk mati karenanya!

Dari sebelum hidupku ternodai oleh cinta, aku benci hal itu. Sekarang, aku sudah masuk di tengah dunia cinta, aku makin membencinya.

Aku tidak terima ini semua. Aku merasa aku hanyalah orang lemah yang diam di ombak cinta. Terombang-ombang. Tak mengukir nasib sendiri. Persis seperti mereka dulu yang aku tak habis pikir dimana otaknya bisa lemah karena sebuah cinta. Hanya cinta.

Aku telah membuat ikrar antara aku dengan cinta dan Tuhan yang menjadi pendengarnya. Sepertinya, aku kalah dalam pertarungan ini. Sial.

Mengertilah, disini bukan kamu yang mengubah pendirianku. Cintalah yang mengubahnya dan menitipkan dirinya ke kamu. Jadi, buat kamu, nggak perlu membuat gravitasimu menjadi nol sehingga terbang melayang.


Wednesday, May 8, 2013

MAYbe

ini adalah cerita bahagia. ini adalah cerita indah yang menggambarkan kesenanganku pada bulan mei. aku harap cerita ini seperti itu. tetapi, setengah hatiku dibulan mei sudah terbakar. layakkah aku berharap ada kebahagiaan di pertengahan nanti?

seperti sesungguhnya perempuan, bulan kelahirannya merupakan bulan spesial. mereka akan mendapatkan yang mereka idam-idamkan. entah dari keluarga, sahabat ataupun pacar. tepat hari kelahirannya, mereka akan diperlakukan bak seorang putri. sudah pada umumnya, teman-teman remajanya akan membuat dia sedih dan terkejut senang di klimaks karena hadiah yang mereka rencanakan.

perempuan-perempuan itu beruntung, mereka menginginkan barang yang mewah dan Tuhan cepat sekali mengabulkannya. aku mencoba serendah-rendahnya meminta barang murahan yang, mungkin, tanpa harus di hari ulang tahun, mereka bisa membelinya. namun, Tuhan masih tidak mengizinkannya.

aku akan begitu, aku harap. setiap tahun aku selalu berharap begitu, bisa merasakan kesenangan sementara. salahkah? ketika aku ingin menjadi perempuan seutuhnya dan melupakan embel-embel tomboy dalam image ku, aku ingin itu terjadi di hidupku. namun, sangat disayangkan, mereka sudah terlanjur mengenalku dengan image kuat. tak ada hal spesial di hari ulang tahun tak kan menjadi masalah untukku, pikir mereka. aku pun berusaha dengan penuh sandiwara. asal kalian tahu, aku adalah aktris terhebat. separuh hari setiap hari aku habiskan untuk aktingku, dan mereka berhasil aku kelabui.

aku sudah bisa membaca semua ini. "winda sayang, kamu bukan seberuntung mereka yang tiap tahun bahagia. hanya saja, keberuntunganmu sedang dikumpulkan Tuhan untuk sesuatu yang lebih penting." optimisku. miris memang.

dan pertengahan Mei sebentar lagi. jika aku berharap bahagia susah dikabulkan. sekarang aku berharap untuk tidak merasakan apa-apa di hari nanti. tidak ada sedih, tidak ada bahagia. datar. sulitkah permintaanku?

hari ulang tahun selalu datang dengan rasa yang sama setiap tahunnya, tetapi kenapa aku terus meratapi?

disini aku sedang tidak membicarakan manusia yang gendernya lebih umum. aku membicarakn perempuan. jadi, untuk kalian, para lelaki, yang ingin memberi sanggahan. enyahlah! aku tak butuh pendapat dari manusia aneh yang bertingkah laku semaunya sendiri. terima kasih.

Thursday, March 28, 2013

bagian yang hilang


Aku harus melakukan ini. Mencari tahu sendiri, membaca sendiri dan menangis sendiri. Karena aku tahu, lelaki tak akan buka mulut lebar-lebar untuk mendongengkan kisah lalunya.

Aku harus membongkar ini. Melewati batas privasi diantara kita. Kau tak suka? kau yang memilih bungkam dan memaksaku mencari tahu sendiri.

Rasa penasaran memang sangat membahayakan. Namun, bagaimana aku bisa hidup denganmu di masa depan? Bila aku saja tak tahu masa lalumu.

Tenang saja, aku tidak akan memberi akhir cerita cinta kita. Lebih baik aku menangis sekarang karena rahasia itu daripada aku harus bertampang tolol dihadapanmu tanpa tahu apa-apa. Itu bukan lugu, hanya saja terlalu bodoh.

Fakta masa lalu takkan mengubah perasaanku padamu. Hanya saja aku menyesal. Kupikir dia adalah teman baikmu. Nyatanya? Lebih sekedar teman! Atau mungkin kalian bilang hubungan adik-kakak tanpa pertalian darah? Wow, sangat spesial hingga aku tak sadar memberi kepercayaan itu ke kalian. Baguslah, sekarang, aku tahu hubungan kalian. Semoga saja kalimat-tak-lumrah yang dulu kau ucapkan, kini, tak kau ketik kembali.

Aku menangis, entah karena itu bahagia mengetahui semuanya atau karena terlalu menyakitkan fakta yang ada. Mungkin bagimu  ini adalah yang tak penting dan hanya membuang waktu saja bila membahasnya. Itu untukmu, bukan untukku. Kau pikir ini tak berarti karena ini adalah masa lalu yang sudah kelewat basi dan malas untuk membahasnya. Coba ubah sudut pandangmu bila menjadi aku. Ini adalah masa lalu yang berarti karena aku akan menjadi masa depanmu,

Masih adakah lembaran-lembaran kisah lain yang kau simpan kertasnya?
Ceritakanlah, bukankah aku yang selama ini menjadi penampung ceritamu?
Percayalah, bukankah kita telah mengikrarkan janji percaya satu sama lain?
Bila alasanmu tak mau membeberkan semuanya karena malu. bukankah itu berarti kau menyimpan perasaan pada kisah lalu mu?

Aku masih duduk manis dan menyiapkan kopi untuk menikmati kisahmu selanjutnya. Aku tunggu, selalu.
Karena dia dan kamu
Karena keluguanku
Karena kisah masa lalumu, tulisan ini ada.

Untukmu,
Terima kasih

Sunday, March 10, 2013

temanku "Blackberry", #BBBaru


                “Pin lu berapa?”
                “Minta pin doi dong!”
                “Gue lagi nggak pake paket. Sorry”

                Kata-kata itu sering aku lontarkan sekarang. Semenjak ia menemaniku, hari-hariku kini tak sepi, suara peringatan “PING!!!” terdengar tak sedikit setiap harinya. Ada beberapa orang bilang “teman sejati adalah teman yang selalu bersama kita”. Mulai detik ini kuputuskan, teman sejati adalah Blackberry ku.

                Kini aku mengerti maksud Tuhan membuat handphone lamaku rusak. Tuhan mempertemukan aku dengan Blackberry. Aku tak peduli ketika orang lain bilang, “BB bukan buat pelajar. BB itu untuk business man.” So what? Hatiku telah mantap memilih Blackberry untuk mengganti handphone tuaku.

                Blackberry Onyx 2 berwarna hitam selalu menempel di telapak tanganku. Dengan kartu XL, Blackberry ini makin sempurna. Semakin sering XL memberikan promo dahsyat, semakin aku tak bisa move on dari XL. Tak perlu kukuras habis isi dompet untuk mengaktifkan paket BB XL. XL sangat mengerti aku.

                Aku membutuhkan Blackberry setiap saat. Saat moodku sedang bagus, aku mencari BB untuk membuka twitter dan nge-tweet sepuas-puasnya. Bila mood jelek datang, aku membuka BBM lalu memberi pesan ke teman untuk curhat. Ketika aku sedang berada di tempat yang indah, aku memotret diriku dan mengubahnya menjadi Display Picture di BBM. Fotonya juga bisa di upload di Twitter dengan sangat cepat berkat bantuan XL.

                Seperti pada umumnya, sebaik-baiknya teman, pasti pernah dibikin kesal. Yup! Begitu juga dengan temanku si Blackberry ini. Aku dan Blackberry memang sudah klop. Nggak mau dipisah. Tetapi, kadang, Blackberry ini nggak pengertian denganku. Contohnya, ketika jam pasir mulai datang. BBku jadi tulalit! Mungkin sekarang waktunya aku yang akan memberi perhatian ke teman kecilku ini. Blackberry juga bikin aku badmood ketika lambang baterai menjadi warna merah pada saat aku membutuhkannya. Dan lebih buruk lagi, disekitarku sedang tidak ada stop kontak atau aku yang lupa membawa chargeran! Aaah!

                Oh iya! Aku teringat bila aku sedang tidak sibuk, aku biasa buka twitter dan stalking orang yang sedang aku suka. Lalu, aku follow twitter doi. Awalnya, kami saling mention di twitter, kemudian dia menanyakan pin ku. Aku senang bukan main. Kupeluk dan kucium BB ini sebagai pengganti dia. Kami pun mulali sering BBM-an hingga akhirnya kami sekarang telah... hmm... terimakasih BB-ku! Kau mak comblang ku!

                Yang terpenting dari fungsi BB ku yang lucu ini adalah aku bisa mengerjakan tugas tepat waktu! Aku bisa menanyakan tugas apa saja yang harus dikerjakan pada hari itu kepada teman via BBM tanpa pending berkat bantuan XL. Jika aku tak bisa mengerjakan tugasku, aku akan browsing dan lagi-lagi sangat cepat internetnya karena XL!

                Itulah cerita tentang aku dan teman gadgetku, Blackberry. Aku dan Blackberry saling membutuhkan. Dan kartu XL menyempurnakan.

Saturday, February 16, 2013

pernahkah berpikir bagaimana bila seorang Upik-Abu hobi mengoleksi perhiasan dari intan?

Friday, February 8, 2013

Tiga Mereka dan Satu Aku

WOH WOH WOH WOH

UN semakin dekat!
belajar semakin giat!
teman-teman pada curhat!

LOH KOK?

gila gila gila. temen-temen gue makin kesini makin terlibat cinta segithree men!

semua ceritanya tentang teman-teman gue semua!

yang satu ceritanya gini, jadi temen cewe (A) punya mantan (B). "sumpah win, baru kali ini gue rela ngapa-ngapain demi cowo. pacaran sebelumnya tuh ga" pengakuan A.

tapi, B ini emang orangnya bosenan. mereka putus. B jadian dengan cewe lain. putus. trus ngedeketin cewe lain lagi. spesialnya, target B ini adalah temennya, eh salah deh, sahabatnya A. KACAU GA SIH LOE? Anya kasian guys. tiap kali A curhat ke gue dan gue liat B dan C (sahabat A) berduaan padahal ada A, HATI GUE MERASA PILU! ya Allah...

dan cerita yang lain adalah

gue punya temen. dua. sama-sama berkerudung. alim. islamnya kuat. pinter. cantik. tapi yang satu gaul, yang satu kalem. dan mereka mendambakan satu orang. sayangnya lagi, mereka gatau perasaan orang itu.

misalkan gue punya temen namanya 1. dia udah suka sama si cowo ini (2) sejak TK. bayangin! temen kecil. lucu ga sih?

2 ini tadinya respon 1, tapi makin lama si 2 makin dewasa dan dia (bisa dibilang) lost contact dengan si 1.

gue yang tadinya ga kenal 1, akhirnya bertemu dan 1 curhat mulu tentang 2. gimana dia masi ngarep, masi berjuang nolak cowo-cowo yang mau ama dia, berjuang. hingga akhirnya dia melakukan kesalahan yang fatal, menurut gue, dia jadia dengan orang lain. entahlah. dia nanya 'win lu kenal ga cewe yang deket sama 2?' gue gatau. setau gue malah gada. yaudah gue jawab ala kadarnya. 1 udah kuliah, dan kita jarang bercerita.

baru kemaren gue ada acara di sekolah dan.... you know what. gue ketemu ama si target (3) yang di tanyain si 1!!!! temen gue juga. dan gue nyari blognya dan... well... entahlah... mereka yang cinta si 2 kenapa gue yang miris nginget-nginget cerita mereka berdua.

sakit.

kasian mereka harus nunggu. si 2 ga ngasih satu keputusan pun, itu yang gue tangkep. si 1, dia milih berjuang nahan, mencoba buat ga ngarep lagi, mencoba dengan cowo lain walaupun dibelakang masi nanya kabar 2 ke gue. si (3) sepertinya lebih milih untuk ga menggubris persoalan cinta ini.

untuk mu 2...

plis lu emang cowok yang pinter agama, pinter belajar, pinter jadi cool, apa lu mau pinter nge php-in orang? entah kenapa, gue percaya si 2 punya kejutan setelahnya. nanti. ketika dewasa...


sedih sekali dengan cerita-cerita diatas, seperti bagian dari mereka. klasik kisahnya. klise untuk sebuah skenario drama ftv, namun untuk kehidupan real apakah tidak terlalu ironis?