Friday, September 7, 2012

kutipan novel From Paris to Eternity - Clio Freya

Setelah menyelesaikan "tugas" dari Andrew McGallaghan, Fay Regina Wiranata kembali ke Indonesia, kembali menjadi siswa SMA biasa. Tak secuil pun kisah serunya di Paris ia bocorkan kepada sahabat-sahabat dan orangtuanya.

Fay hampir yakin kehidupannya akan berjalan normal seperti biasa. Namun, ia mendapat kejutan lain yang mau tak mau menyeretnya kembali ke peristiwa di Paris: ia menjadi juara lomba mengarang berbahasa Prancis dengan hadiah kursus singkat selama satu minggu di Paris!

Yakin dirinya tidak pernah mengikuti lomba yang dimaksud, tambahan lagi berita itu disampaikan oleh Institute de Paris yang merupakan kedok penculiknya tahun lalu, Fay tahu ia tidak punya pilihan lain kecuali berangkat ke Paris memenuhi panggilan Andrew.
Hari-harinya ternyata berjalan lebih berat daripada yang ia sangka. Selain mendapatkan pengawasan dari rekan Andrew bernama Philippe Klaan yang sikapnya sangat tidak bersahabat, Fay juga harus menata kembali perasaannya kepada Kent, juga Reno. Selesai melaksanakan tugas, hidup memberikan kejutan lain yang amat mengguncang Fay: pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya mengalami kecelakaan dan orangtuanya dikabarkan meninggal dunia. Fay harus membuat keputusan terberat dalam hidupnya: tetap di Jakarta dengan ketidakpastian akan masa depan, atau pergi ke Paris demi sebuah kepastian masa depan namun sekaligus membuatnya terpuruk sepanjang masa.



Dan ini kutipan yang menurut gue double huwaw banget. Suka banget baca kutipan ini berulang-ulang kali.
1.       “tidak perlu mencari alasan yang masuk akal untuk suatu keajaiban, yang lebih penting adalah akibatnya. Alasan adalah masa lalu, sedangkan akibat adalah masa depan.”

2.       “aku sih bisa kasih seribu alasan kenapa seorang lelaki berbohong kepada wanita...,”

3.       “... but i love you... and will always do.”

4.       Be careful with what you wish for.

5.       life is full of suprises, indeed.”

6.       Fay menggeleng. “aku harus kuliah.”
Kata siapa itu keharusan? Semua yang ada di dunia ini adalah pilihan.”

7.       “... hiduplah untuk setiap detiknya... bila dalam detik ini hidup tak berpihak padamu, percayalah pada detik berikutnya hidup akan menjadi lebih baik. Hanya dengan kondisi mental positif seperti itulah kamu bisa lolos dari apa pun yang menantimu di depan.”

8.       “hidup adalah sebuah pilihan, dengan segala konsekuensinya... terlalu sering seseorang menjatuhkan pilihan hidup tanpa bersedia menerima konsekuensi atas pilihan itu. Ini jalan yang kamu pilih, dan bila ternyata konsekuensinya menyakitkan, then be it,”

9.       “mari kita lihat apakah kamu merupakan golongan orang-orang lemah yang dikalahkan oleh nasib di jalan pilihan sendiri atau kamu akan menjadi penggores nasib yang tidak terjebak dalam konsekuensi pilihan kamu.”

10.   “..., kalau kamu tidak merasa punya kelebihan apa pun, itu berarti kamu tidak menghargai hidupmu sendiri. Semua orang lahir ke dunia ini dengan keunikan dan kelebihan masing-masing. Semakin kamu menyadari di mana keunikan dan kelebihan itu, semakin besar kesempatanmu untuk menemukan tempat di dunia ini, tempat kamu bisa berperan menggerakkan roda kehidupan―itulah bedanya orang-orang yang menjadi penggores nasib dengan mereka yang mengaku menjadi korban keadaan.”

11.   ... kehidupan adalah karunia yang harus dijaga.

12.   ... ia percaya Tuhan Maha Adil dan tidak akan membiarkan hamba-Nya terlantar dalam penantian tak berkesudahan.

13.   “tidak selamanya kita bisa mempertanyakan keputusan Yang Maha Kuasa. Selalu ada maksud dari semua kejadian yang menimpa kita, tapi kita tidak akan pernah tahu hingga yang Mahakuasa memberikan pengetahuan itu.”