Sunday, November 13, 2011

kutipan novel Finding Reality


hai cyiiin!
ada yang udah pernah baca 'finding reality'-nya mbak Neni Jahar? alhamdulillah, gue sih udah. itu juga karena minjem ama yasmin huehuahuehua. ada yang belum baca? mending minjem ama temen gue yang satu itu.

oya, seperti yang udah gue bilang sebelumnya. gue bakal ngasih kutipan novel yang udah pernah gue baca. ini kutipan, lebih tepatnya 'kalimat yang gue suka',  versi gue :) enjoy :3



“bel, gue bisa minta sesuatu?” aku bersuara.”
“minta apa?”
“gue pengen liat Abel yang kayak dulu. Gue benci liat lo jadi pendiam.”
“lo kan juga pendiam,” tandas Abel.
“kalo gue diam, trus lo juga diam, gimana kita mau ngobrol?” balasku.

Aku tidak peduli apa yang akan dipikirkan ryu melihat tingkah bodohku. Yang pasti, menghindar lebih baik daripada berlama-lama terlihat bodoh didepannya.

“lo memperjelas sesuai dengan persepsi lo. Bisa aja kan lo salah.”

“apa? Kok lo ngomong gitu? Lo sakit, ya?” aku mulai enek dengan pembicaraan ini.
“iya! Gue sakit! Gue sakit hati!” tandas Abel sambil bediri dan berjalan meninggalkan kelas.

“jangan terlalu cepat menentukan pilihan pada sesuatu yang bagus.”

“lo jangan terpengaruh apa yang dilakukan orang lain. Barang itu mungkin bagus. Tapi belum tentu bermanfaat. Bahkan bisa jadi bencana!”

“… memaksakan ingatan pada penderita amnesia bukan hal yang baik.”

“… kesempatan nggak dateng dua kali. Bisa jadi, di hari-hari depan lo nggak punya kesempatan lagi,”

“Lo mau ke mana?” Tanya Ryu.
Aku berbalik. “Lo masih peduli?”

“… dengan memendam harapan yang sia-sia, yaitu berharap waktu bisa diputar kembali…”

“… ternyata semua menjadi semakin menyiksa saat lo harus ngadepinnya sendiri,”

Tapi keinginan tanpa realisasi sama saja dengan nol.


nah itu beberapa kalimatnya. sekarang ada lagi nih yang paling gue suka dari novel ini. puisi! puisinya bagus, dalem abis. mungkin karena diceritainnya yang buat puisi itu cowok makanya hati gue tersentuh huhu penasaran? cmon

Apa kau tahu?
Letih membalut setiap langkahku
Perih melewati hari-hari ini
Saat sayatan mulai mengering
Mengapa harus terkuak kembali?

Tapi kau tak pernah tahu
Kaulepaskan semua kisah lalu
Menatapku tanpa mengenalku
Apakah semua harus semudah itu?
Apakah kau tahu sengsaranya aku?

Semua perih kutanggung sendiri
Menunggu detik-detik kau kembali
Saat duniamu tergambar lagi

Walau kini kau tak mengerti
Dan kini kau tak menangis
Air mata itu tetap meracuniku
Mencabik-cabik jantung kehidupanku
Akankah kau tahu…
Akankah kau mengerti…
Akankah kau ingat lagi…

yang belum baca ini mending kalian buru-buru deh nyari ini novel. bagus ko ceritanya. unik!

No comments:

Post a Comment

what do you think?