“Pin lu
berapa?”
“Minta
pin doi dong!”
“Gue
lagi nggak pake paket. Sorry”
Kata-kata
itu sering aku lontarkan sekarang. Semenjak ia menemaniku, hari-hariku kini tak
sepi, suara peringatan “PING!!!” terdengar tak sedikit setiap harinya. Ada beberapa
orang bilang “teman sejati adalah teman yang selalu bersama kita”. Mulai detik
ini kuputuskan, teman sejati adalah Blackberry ku.
Kini
aku mengerti maksud Tuhan membuat handphone lamaku rusak. Tuhan mempertemukan
aku dengan Blackberry. Aku tak peduli ketika orang lain bilang, “BB bukan buat
pelajar. BB itu untuk business man.” So what? Hatiku telah mantap memilih Blackberry
untuk mengganti handphone tuaku.
Blackberry
Onyx 2 berwarna hitam selalu menempel di telapak tanganku. Dengan kartu XL, Blackberry
ini makin sempurna. Semakin sering XL memberikan promo dahsyat, semakin aku tak
bisa move on dari XL. Tak perlu kukuras habis isi dompet untuk mengaktifkan
paket BB XL. XL sangat mengerti aku.
Aku membutuhkan
Blackberry setiap saat. Saat moodku sedang bagus, aku mencari BB untuk membuka
twitter dan nge-tweet sepuas-puasnya. Bila mood jelek datang, aku membuka BBM
lalu memberi pesan ke teman untuk curhat. Ketika aku sedang berada di tempat
yang indah, aku memotret diriku dan mengubahnya menjadi Display Picture di BBM.
Fotonya juga bisa di upload di Twitter dengan sangat cepat berkat bantuan XL.
Seperti
pada umumnya, sebaik-baiknya teman, pasti pernah dibikin kesal. Yup! Begitu juga
dengan temanku si Blackberry ini. Aku dan Blackberry memang sudah klop. Nggak mau
dipisah. Tetapi, kadang, Blackberry ini nggak pengertian denganku. Contohnya, ketika
jam pasir mulai datang. BBku jadi tulalit! Mungkin sekarang waktunya aku yang
akan memberi perhatian ke teman kecilku ini. Blackberry juga bikin aku badmood
ketika lambang baterai menjadi warna merah pada saat aku membutuhkannya. Dan
lebih buruk lagi, disekitarku sedang tidak ada stop kontak atau aku yang lupa
membawa chargeran! Aaah!
Oh iya!
Aku teringat bila aku sedang tidak sibuk, aku biasa buka twitter dan stalking
orang yang sedang aku suka. Lalu, aku follow twitter doi. Awalnya, kami saling
mention di twitter, kemudian dia menanyakan pin ku. Aku senang bukan main. Kupeluk
dan kucium BB ini sebagai pengganti dia. Kami pun mulali sering BBM-an hingga
akhirnya kami sekarang telah... hmm... terimakasih BB-ku! Kau mak comblang ku!
Yang terpenting
dari fungsi BB ku yang lucu ini adalah aku bisa mengerjakan tugas tepat waktu! Aku
bisa menanyakan tugas apa saja yang harus dikerjakan pada hari itu kepada teman
via BBM tanpa pending berkat bantuan XL. Jika aku tak bisa mengerjakan tugasku,
aku akan browsing dan lagi-lagi sangat cepat internetnya karena XL!
Itulah cerita
tentang aku dan teman gadgetku, Blackberry. Aku dan Blackberry saling
membutuhkan. Dan kartu XL menyempurnakan.
No comments:
Post a Comment
what do you think?