Rain Affair ini karangannya mbak Clara Canceriana. ada yang udah baca? apa masih ada yang belum baca? yuk deh baca kutipan novel ini yang menurut gue pribadi sih: keyen B)
Apa gunanya sih punya pacar, tapi rasanya masih seperti menjomblo?
Fashion is my soul.
Kadang-kadang perasaan mesti dikorbankan atas nama profesionalitas.
“Kadang egoisme seseorang bisa lebih banyak berpengaruh ...”
“did you know that some relationships get broken just because they didnt
trust each other?”
“yah, ketika ada orang lain yang melihat
semuanya tampak baik-baik saja, nggak bakal dirasakan sama oleh orang itu
sendirikan? Cuma orang itu sendiri yang tahu gimana rasa sebenernya.”
“Iya.kan nggak semua orang bisa ngerasain
apa yang kita rasa.” Lea seperti maling yang tertangkap sedang mencuri!
Untunglah, tatapan Nathan sama sekali tidak terasa menyudutkannya.
“tepatnya nggak ada yang bisa ngerasain
apa yang sama persisi kita rasain. Betul, kan?”
Mata bening Lea mengerjap, menatap Nathan.
Ada sesuatu yang tampak dipikirkannya, entah apa. Tapi, Lea tidak langsung
menjawab peryanyaan Nathan. Dia menelan ludah sambil memalingkan wajahnya dari
tatapan Nathan.
“ya. Meskipun kita berkata kalau kita bisa
merasakan apa yang orang rasakan. Kenyataannya semua itu bohong.”
“nggak juga.” Lea terbelalak. “Ada yang
memang hanya berbasa-basi berkata demikian, ada juga yang mengalami hal serupa.
Jadi dia bisa bilang merasakan perasaan yang sama. Tapi tidak persis.”
“kadang orang nggak bisa mengeluarkan apa
yang dia rasa.”
Nathan setuju. “karena
itu, tidak perlu dipaksakan. Ada orang lain yang akan mengetahui perasaan yang
kita simpan sendiri. Kalau dia tulus membacanya dengan hati.”
“..., tapi secuek-cueknya cowok, dia nggak mungkin nelantarin ceweknya.”
..., tidak akan ada yang pernah tahu bagaimana perasaan cinta itu mucul.
Hubungan yang dirahasiakan, lambat laun pasti akan terbongkar.
“Thanks, Le. Lo menyadarkan gue dari kebodohan.”
Tapi, bukankah menunggu adalah hal yang wajar?
“..., cinta itu sesuatu yang membahagiakan. Kalo lo justru tertekan, itu
namanya bukan cinta.”
“hubungan seseorang nggak akan berjalan mulus kalo cinta itu nggak ada.
Cinta itu tulus...”
“..., kita nggak akan pernah bisa memiliki sesuatu yang memang bukan untuk
kita. Apa pun usaha lo, sekeras apa pun usaha lo. Just wake up, dear.”
“sekarang atau nanti, apa bedanya?”
“gue lupa dengan diri sendiri,” sahut Noah. Gamang. “Udah terlalu lama gue
nggak memikirkannya. Sesuatu yang menyenangkan untuk diri gue karena memang
semuanya itu udah nggak bisa gue gapai. Gue bisa apa?”
“Lea mencintai lo. Rasa cintanya terlalu besar untuk lo dan sebuah anugerah
karena ada seseorang yang memiliki perasaan seperti itu,”
“Sebagai sahabat yang baik, nggak sepatutnya ada perasaan direpotkan atau
ngerepotin. Yang ada kita harus selalu siap untuk membantu, baik itu lagi
sedih, kek, lagi suntuk, kek, atau lagi happy kayak sekarang.”
“untuk apa? Uang bukan segalanya, No. Apalagi untuk bantu temen sendiri.”
“perasaanku berubah, tanpa pernah bisa aku kendaliin.”
“... semua orang pernah melakukan kesalahan. Yang terpenting bukan
pernyesalannya, tapi gimana lo belajar untuk nggak mengulang kesalahan yang
sama.”
“intinya, cowok nggak akan berkorban sampai seperti itu kalau bukan untuk
perempuan yang dia sayang.”
“..., setiap orang punya caranya sendiri unruk menunjukkan kasih sayangnya.
Terkadang, dia buta dengan rasa sayang itu, hingga jalan yang dia tempuh
mungkin salah. Dan, kita langsung men-judge orang itu dengan sesuatu yang
buruk...”
“Nath,” panggil Lea pelan. “Lo nggak cari
pacar?”
Nathan merasakan darahnya bergejolak
“emang kenapa? Gue keliatan nggak laku?”
Cinta yang dipaksakan tidak pernah memberikannya kenyamanan.
“Cowok masih banyak. Nanti gue pasti dapet yang jodohnya gue.”
“Dengan dia kamu pasti bahagia.”